Tentunya ini dapat menjadi bekal dalam berkontribusi membangun negeri di masa-masa mendatang

Jakarta (ANTARA) - Museum Kebaharian Jakarta menghadirkan program Jalur Rempah yang diikuti kalangan remaja dari berbagai komunitas untuk memperkenalkan tapak tilas jalur perdagangan rempah-rempah Nusantara.

“Jelajah jalur rempah merupakan program publik Museum Kebaharian yang digelar rutin tiap tahun untuk menyusuri jejak-jejak sejarah terkait perdagangan rempah pada zaman VOC,” kata Kepala UP Museum Kebaharian Jakarta, Mis'ari di Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan peserta yang berasal dari berbagai komunitas diajak berkeliling ke objek-objek menarik dan bersejarah di sekitar museum, serta di edukasi warisan Indonesia tentang rempah-rempah.

Menurut dia Museum Kebaharian Jakarta merupakan saksi bisu kejayaan rempah Indonesia dan dirinya berharap melalui kegiatan ini generasi muda dapat merasakan kehidupan maritim nenek moyang bangsa Indonesia.

“Tentunya ini dapat menjadi bekal dalam berkontribusi membangun negeri di masa-masa mendatang,” kata dia.

Selain itu, lanjutnya program Jelajah Jalur Rempah ini juga merupakan rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47 Museum Kebaharian Jakarta yang didirikan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin.

“Mari kita dukung bersama kejayaan bahari Indonesia dan tentunya kegiatan ini akan terus berkelanjutan," kata dia.

Sementara, Kasatlak Koleksi, Edukasi, Informasi UP Museum Kebaharian Jakarta Nurul Iman mengatakan kegiatan ini diikuti 100 peserta terdiri atas Komunitas Jelajah Budaya, Komunitas Ruang Menulis, mahasiswa, mitra museum, media, serta masyarakat umum.

Dalam kegiatan, peserta mulai menyusuri jejak perjalanan sejarah sepanjang tiga kilometer yang diawali dari Museum Bahari, kemudian ke Gudang Tua VOC yang saat ini sudah menjadi restoran.

Dilanjutkan berjalan ke utara lewat kolong jembatan KA dan kolong jalan tol layang menyusuri sebelah timur Kali Krukut (Kali Baru), lalu ke Jembatan Kota Intan, dan terakhir ke Menara Syahbandar.

"Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat serta memberikan pengalaman dan inspirasi untuk generasi muda yang lebih mendalam akan warisan rempah yang berharga ini," kata dia.

Seorang peserta Jelajah Rempah Nusantara, Dyah Putri Setyaningrum mengaku ini merupakan pengalaman baru yang sangat berharga bagi dirinya.

"Saya dapat melihat langsung lokasi-lokasi peninggalan sejarah Indonesia, selain itu saya juga bisa mendapatkan teman-teman baru," kata dia.
Baca juga: Museum Kebaharian luncurkan buku tentang Kepulauan Seribu
Baca juga: Penutupan Pulau Kelor berdampak pada kunjungan ke Museum Kebaharian
Baca juga: Pengelola Museum Kebaharian perpanjang penutupan ke Pulau Kelor

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024